APRIJANTI

story, hobby, and beauty blog

#1Bulan1Buku Hibah Buku Corat Coret di Toilet

Pada bulan April lalu saya dihadiahi buku kumpulan cerpen Eka Kurniawan berjudul "Corat-coret di Toilet" oleh seorang teman istimewa yang namanya ada di atas sebagai nama persembahan atas postingan ini. Saya senang. Senang sekali. Semakin tua umur semakin sedikit yang memberi kado atau hadiah kepada saya, pun saya jarang sekali memberikan hadiah atau kejutan kecil kepada orang-orang terdekat.
Indonesia

Serunya Ikut Kegiatan Volunteer bareng PRUVolunteers di Kabupaten Tangerang

Semenjak lulus kuliah 14 tahun yang lalu, aku sudah nggak pernah lagi ikut-ikut kegiatan volunteer. Palingan gotong-royong di komplek rumah, itu nggak bisa disebut volunteer kali, ya? Hehehehe... nah, weekend kemarin beberapa temen Blogger, termasuk aku, diajakin volunteer-an bareng PRUVolunteers ke Desa Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Banyak kegiatan yang kita lakukan di sana, mulai dari bangun rumah sampai ikut penyuluhan kesehatan. Seru banget!

Wisata Lengkap di Ujung Kulon

Dari sedikit tempat wisata yang sudah saya kunjungi, sejauh ini, Ujung Kulon adalah destinasi yang menawarkan spot-spot wisata paling lengkap. Ujung Kulon tidak hanya menyajikan wisata bahari seperti yang ada di Kepulauan Seribu, lebih dari itu, rangkaian pulau-pulau di sekitar Ujung Kulon akan memuaskan mata kita dengan pemandangan alamnya yang bukan hanya pantai dan laut tropis. Juga hutan, sungai, hewan-hewan liar, dan beberapa daerah konservasi yang teduh.

I Want Lumia!

Semakin banyak pilihan membuatmu semakin sulit memilih.

Kata-kata di atas berlaku pada banyak hal, termasuk memilih gadget atau smartphone. Tidak seperti empat-lima tahun lalu, sebelum Andoid, iOS dan Windows Phone bersaing seperti sekarang ini, kebanyakan orang masih bergantung pada Blackberry sebagai alat hubung canggih mereka. Blackberry sebagai perangkat menjadi raja di pasar telepon selular atas keunggulannya menghadirkan konten real push email dan bbm serta paket data yang biayanya flat setiap bulan berapapun besar penggunaannya. Kemudian tiap merek perangkat selular berlomba, tidak mau kalah dalam berlari menghadirkan spesifikasi-spesifikasi yang selalu di-update untuk memenuhi selera pasar, untuk memenuhi keinginan dan imajinasi banyak orang terhadap teknologi telepon selular. Dengan terus menginovasi keunggulan-keunggulan terdahulu dan menghadirkan konten-konten yang bahkan belum terpikirkan oleh banyak orang, sekarang ini, perangkat telepon selular tidak hanya harus berkualitas tetapi juga harus punya banyak ciri khas agar tidak ditinggalkan penggunanya.

Andai Saya adalah Seorang Penulis yang Baik

Andai saya adalah seorang penulis yang baik, saya pasti bisa mengeluarkan adegan-adegan rumit di kepala menjadi sebuah tulisan yang layak untuk dibaca, tanpa banyak alasan untuk menunda dan menggagalkannya, seperti: saya telah kehabisan energi menulis karena pekerjaan yang begitu melelahkan, saya kehilangan semangat menulis karena mood yang berantakan, saya lebih memilih untuk tidur, dan sebagainya, dan sebagainya. Betapa keinginan sangat mudah sekali menciut lalu hilang begitu saja di tangan si pemalas.

To Be Creative Is To Be Normal

Karena ketertarikan saya pada tema kelas Akber Jakarta 17 April lalu yaitu "Creative Digital" dan faktor letak kelasnya yang kebetulatan sangat strategis, serta dikuliahi oleh pembicara yang namanya (mungkin) sudah tidak asing lagi didengar anak-anak social media, Om Seseq, maka saya putuskan untuk datang live.

Doakan Aku Sekali Lagi

*membalas postingan Ika di sini

Hai Zus!

Aku mau mengucapkan terima kasih karena sangat senang kamu doakan. Aku tidak peduli doa-doamu datang pada tanggal tiga belas atau tanggal dua puluh empat. Tetapi aku diam-diam peduli jika tahun depan kamu tidak lagi ingat hari lahirku. Dan aku tahu kamu peduli, diam-diam mencari tahu, jatuh tepatnya hari lahirku.

Hal-Hal Yang Membuat Saya Ingin Kembali Ke Bangkok

1. Bolak-balik Bandara bukanlah aktivitas reguler buat saya. Maka perjalan berangkat dari rumah, menunggu berjam-jam di Bandara, dan saat terbang di pesawat menjadi moment langka yang menyenangkan. Saya suka sekali berada di Bandara, entah mengapa. Rabu menjelang siang saya sudah tiba di Bandara Suvarnabhumi, sendirian. Rasanya seperti pemenang. Seperti ketika pertama kalinya saya bisa mengemudikan sepeda dengan lancar; tanpa jatuh dan kagok-kagok.

Nasib Sepatu Baru

Malam itu, sepulang bekerja, AJ mendatangi Mall besar yang berjarak tidak terlampau jauh dari rumahnya (Sebagai gambaran, kalau naik Busway hanya berjarak 6 shelter saja). AJ geram, kurang sabaran, karena sepatu baru yang dicari-carinya sejak bulan lalu tidak juga didapat. Ke Passer Baroe–tempat favorit berbagai toko sepatu berjejeran–sudah didatanginya, tetapi nihil, tidak ada sepatu yang sesuai dengan ukuran kakinya untuk tiap sepatu yang ingin dia beli. Pikirnya, lebih baik tidak ada satupun model sepatu yang sesuai selera daripada ada sepatu yang sudah jadi incaran tetapi ukurannya tidak ada. Sedih bukan main! Lalu karena hasratnya akan sepatu mengalahkan hasratnya akan lelaki (dih.. Lagi denial, tuh) didatanginyalah Mall besar itu, berharap bertemu sepatu idaman.

Over Thinking

: Ika Fitriana Oversensitif

Saat menulis postingan ini, Ka, aku sedang bahagia: mengunyah buah manggis hampir satu kilo banyaknya, sendirian. Di tempat kerjaku sekarang, kalau siang suka banyak tukang buah gerobak lewat. Bisa kamu bayangkan betapa bahagianya aku, kan? Lihat manggis (dan juga semangka) berjejeran.

Dongeng Setelah Bangun Tidur

OCD adalah...

Em, jadi begini, Mas. Aku bingung mau mengarang-ngarang cerita seperti apa mengenai ulasan Obsessive–Compulsive Disorder yang pernah kamu minta. Yeah, I'm a bad storyteller who want to be a good one. Mencontek metode deduksi Sherlock Holmes ketika mengungkap kasus-kasus kriminal kliennya– satu-satunya novel yang rela kamu beli lengkap seluruh seri. Kamu tahu? Kejadian kamu membeli buku Sherlock Holmes adalah kepuasan terbesarku selama kita berteman. "Akhirnya. Si tukang pipa ini beli buku juga!" Sama puasnya ketika muridku dulu bilang, "Kak! Math-ku dapet sepuluh, lho." –Jadi, aku bakal bercerita asal muasal rangkaian kejadian yang membuatku sadar, "oh, ternyata yang begitu itu adalah OCD."

Koki Kesayangan

Hai Broh, gimana badannya? Semoga makin sehat.

Sebenernya surat ini ditulis dari minggu kemarin, waktu Si Broh mendadak sakit, si empunya blog sedih banget. Makanya mendadak melankolis pengin nulis surat. Tapi pasti isi suratnya jadi so sweeeeet banget. Padahal surat yang menurut gue enggak sweet sama sekali masih dibilang sweet sama orang lain. Apa jadinya kalau surat yang tadinya akan begitu so sweet ini diposting? Pasti setelah baca kita bakal ngakak bareng, atau bego bareng kayak biasanya. Sekarang, gue harap isi surat yang sudah ditulis ulang ini enggak lagi menjadi melankolis.

Kepada Alberthiene Endah

Mbak @AlberthieneE yang baik,

Aku lupa bagaimana sejarahnya bisa tahu kemudian jadi bagian dari salah satu followers akun twittermu. Menjadi pelupa (dan penidur) memang bakatku sejak lama. Tetapi aku selalu ingat bahwa ada satu akun yang tidak ingin aku lewatkan isi twitpic-nya, foto-foto kegiatan delapan anak yang sangat disayanginya. Iya, Mbak, Aku juga jadi ngefans sama Bruno, Karin, Elmo, Shiloh, Loco, Mochito, Rainbow, dan si pendatang baru, Max, karena linimasamu yang berisikan foto-foto mereka setiap hari.

Kepada Mbah (Yang Aku Tidak Tahu Siapa Namanya)

Aku maklum sekali kalau Mbah tidak ingat denganku kemarin itu, akuwanita yang duduk persis di depan mbah dengan jeans dan kaus panjang berwarna abusedang menunggu teman mengantri nasi pecel untuk kami. Dalam waktu menungguku itu, aku telah tanpa ijin mengambil gambar Mbah dengan kamera handphone yang sudah di-silent. Maaf ya, Mbah, kalau keberatan untuk kuambil fotonya dan kupajang pada postingan ini. 

Surat Terbuka untuk Zus Ika

Duren Tiga, 5 Desember 2013

Zus Ika,

Aku paham kamu pernah kesal bahkan marah kepada orang dengan status menikahkhususnya wanita menikahatas pertanyaan mereka kepada wanita yang belum menikah, "kenapa belum?". Wajar, aku juga pernah diberi pertanyaan-pertanyaan macam itu, karena aku juga wanita dengan usia hampir 27 tahun yang belum menikah. Atas pertanyaan mereka itu, biasanya hanya kutanggapi dengan jawaban tidak serius dan cengengesan saja, padahal dalam hati aku sedih.

Setelah Menonton Teater

Tepat minggu kemarin, 17 November 2013, pada jam ini saya sedang ada di TIM, menonton pertunjukkan teater Koma bertajuk Ibu yang tampil di hari terakhirnya. Ibu yang diadaptasi dari naskah Bertolt Brecht - Mother Courage and Her Children, menceritakan tentang Ibu Brani dan ketiga anaknya. Mereka adalah pedagang gerobak keliling di tengah medan perang yang tidak berkesudahan. Jika sedang berjualan di kasawan Matahari Putih, maka Ibu Brani akan memasang bendera Matahari Putih di gerobaknya, pembeli barang dagangannya sudah pasti tentara dan pasukan Matahari Putih. Begitu pun sebaliknya, jika mereka sedang berjualan di kawasan Matahari Hitam.

Salihara dan Sarasvati

Postingan ini merupa sebagai ucapan terimakasih saya kepada pertunjukkan sangat tidak biasa yang saya dapat secara cuma-cuma. Ucapan terimakasih saya kepada Salihara yang mendatangkan banyak sekali penyair besar Indonesia dan mancanegara ke dalam teater kecilnya sampai akhir Oktober ini, yaitu acara rutin 2 tahunan Komunitas Salihara. Selain syair dan pepuisian ada juga beberapa pertunjukkan musik, teater dari mancanegara seperti Inggris dan Jepang, pameran seni rupa, sampai kelas tarot. Tahun 2013 ini mereka menamai acaranya "Sirkus Sastra".

Buku: Pengakuan Eks Parasit Lajang

Kira-kira enam atau tujuh tahun lalu saya ingat betul pernah membaca buku berwarna biru ber-cover wajah seorang wanita di depan wastafel yang terkesan digambar asal saja, seperti dibuat oleh anak SD yang baru bisa menggambar. Karena cover-nya berbeda dari kebanyakan buku yang telah saya baca, saya jadi tergelitik mengambilnya diantara tumpukan buku di tempat penyewaan dekat kampus. Saya pikir ceritanya lucu, tetapi kok judulnya: Seks, Sketsa, & Cerita, "Si Parasit Lajang".

Tujuh Hari

Saya tidak takut mati. Tetapi, saya takut membayangkan disiksa sampai mati.

Waktu Sekolah Dasar dulu, guru saya pernah bercerita bahwa seharusnya penjahat yang dihukum seumur hidup tidak dimasukkan ke dalam penjara lalu dibiarkan hidup begitu saja sampai ajalnya tiba, melainkan disiksa sampai mati. Disiksa. Pemikirannya memang menyeramkan. Mungkin geram dengan hukuman penjahat yang terlampau ringan.

Di Balik Gerobak Kayu

Kejadian yang paling aku ingat dari sosok di balik gerobak kayu adalah tentang pengalaman gadis kecil yang lucu. Gadis kecil yang sering bermain sendiri, usianya setelah balita, lebih sering dikurung di dalam rumah daripada dibiarkan bermain dengan sebayanya. Konon Ibunya tidak tega anak gadisnya selalu menangis setelah pulang dari bermain dengan teman-temannya. Saat gadis kecil itu bermain sendiri di depan rumah, ada sepasang–gerobak kayu dan lelaki tua–yang melintas melewatinya, berhenti di samping rumahnya yang kira-kira hanya lima meter dari tempat dia berada. Kemudian anak-anak datang menghampiri sosok di balik gerobak itu; Ibu-ibu gendut dengan daster warna-warni sambil menenteng mangkok plastik juga datang meramaikan.

Kalau Aku Semakin Tua ...

Sebelumnya, saya ucapkan Selamat Idul Fitri. Saya minta maaf atas postingan-postingan kemarin yang kurang berkenan.

Buat saya liburan Idul Fitri tahun ini terasa pendek, mungkin karena jatuh pada hari kamis, setelah itu weekend,  setelah itu kembali Senin. Dan saya sebagai newbie di kantor belum boleh dapat jatah cuti. It means we have to get back to work and routine. Jadi saya putuskan liburan lebaran tahun ini tidak ke mana-mana. Seminggu di rumah saja bersama keluarga lantas bukan berarti saya tidak mendapatkan apa-apa selain kebosanan. Ada satu moment yang membuat saya terpelintir ngilu.

Perempuan Dalam Cerita

Jadi begini, buku ini ada di meja saya sekarang karena tidak lain dan tidak bukan rasa penasaran akan macam-macam jeroan di dalamnya. 15 cerita yang ditulis oleh 13 cerpenis pemenang sayembara Perempuan Dalam Cerita yang diadakan oleh penulis Ika Natassa dalam rangka mengapresiasi hari Kartini dengan sebuah cerita, dalam blognya.

Tentang Kegiatan Kaya Sastra Bersama Ika Kemarin Malam

Dear Ika,

Saya senang sekali dengan ajakanmu beberapa hari yang lalu untuk melihat Pameran Naskah Kuno Betawi di Taman Ismail Marzuki kemarin Sabtu. Sebelumnya kamu mengirimi info pameran tersebut kepada saya agar mungkin menambah rasa ketertarikan saya; atau wujud dari ketertarikanmu yang tidak terkira. Setelah membaca link tersebut, saya tidak pikir panjang untuk setuju dan langsung mengiyakan saja. Menurutmu, saya adalah pecinta naskah kuno.