Kira-kira enam atau tujuh tahun lalu saya ingat betul pernah membaca buku berwarna biru ber-cover wajah seorang wanita di depan wastafel yang terkesan digambar asal saja, seperti dibuat oleh anak SD yang baru bisa menggambar. Karena cover-nya berbeda dari kebanyakan buku yang telah saya baca, saya jadi tergelitik mengambilnya diantara tumpukan buku di tempat penyewaan dekat kampus. Saya pikir ceritanya lucu, tetapi kok judulnya: Seks, Sketsa, & Cerita, "Si Parasit Lajang".
Saya tidak takut mati. Tetapi, saya takut membayangkan disiksa sampai mati.
Waktu Sekolah Dasar dulu, guru saya pernah bercerita bahwa seharusnya penjahat yang dihukum seumur hidup tidak dimasukkan ke dalam penjara lalu dibiarkan hidup begitu saja sampai ajalnya tiba, melainkan disiksa sampai mati. Disiksa. Pemikirannya memang menyeramkan. Mungkin geram dengan hukuman penjahat yang terlampau ringan.
Kejadian yang paling aku ingat dari sosok di balik gerobak kayu adalah tentang pengalaman gadis kecil yang lucu. Gadis kecil yang sering bermain sendiri, usianya setelah balita, lebih sering dikurung di dalam rumah daripada dibiarkan bermain dengan sebayanya. Konon Ibunya tidak tega anak gadisnya selalu menangis setelah pulang dari bermain dengan teman-temannya. Saat gadis kecil itu bermain sendiri di depan rumah, ada sepasang–gerobak kayu dan lelaki tua–yang melintas melewatinya, berhenti di samping rumahnya yang kira-kira hanya lima meter dari tempat dia berada. Kemudian anak-anak datang menghampiri sosok di balik gerobak itu; Ibu-ibu gendut dengan daster warna-warni sambil menenteng mangkok plastik juga datang meramaikan.
Sebelumnya, saya ucapkan Selamat Idul Fitri. Saya minta maaf atas postingan-postingan kemarin yang kurang berkenan.
Buat saya liburan Idul Fitri tahun ini terasa pendek, mungkin karena jatuh pada hari kamis, setelah itu weekend, setelah itu kembali Senin. Dan saya sebagai newbie di kantor belum boleh dapat jatah cuti. It means we have to get back to work and routine. Jadi saya putuskan liburan lebaran tahun ini tidak ke mana-mana. Seminggu di rumah saja bersama keluarga lantas bukan berarti saya tidak mendapatkan apa-apa selain kebosanan. Ada satu moment yang membuat saya terpelintir ngilu.
Jadi begini, buku ini ada di meja saya sekarang karena tidak lain dan tidak bukan rasa penasaran akan macam-macam jeroan di dalamnya. 15 cerita yang ditulis oleh 13 cerpenis pemenang sayembara Perempuan Dalam Cerita yang diadakan oleh penulis Ika Natassa dalam rangka mengapresiasi hari Kartini dengan sebuah cerita, dalam blognya.