Yang kemaren ke IBF 2012 mana suaranya? *sepuluh jari ngacung*
Yang bahagia bawa banyak tentengan kresek penuh buku mana suaranya? *enam jari ngacung*
Yang gak satisfied trus cuma bawa buku gitu-gitu aja. Atau yang lupa. Eh ada juga yang gak tau.
MANA SUARANYA? (krik-krik) *satu jari.. dua jari.. ngacung malu-malu*
Efek kebosanan di kantor lantaran hari ini jatah saya jadi pengangguran. Browsing-gosip-ngemil-maenin kuku-kutekan dan hal-hal sangat berguna lainnya yang saya lalukan sedari tadi, akhirnya mengantarkan saya pada tulisan (curhat) maha mutu ini mengenai jejak tualang di Indonesia Book Fair 2012. Biasa disingkat IBF, berlangsung pada 17-25 November kemarin di Istora Senayan.
Jauh-jauh hari sebenernya saya sudah prepare mau datang hari pertama, cuma urung karena gaji yang (lagi-lagi) telat turunnya. So, mending dipending deh, dari pada ileran di sana. Akhirnya Rabu 21 November, jam lima teng dari kantor saya langsung kabur ke Senayan. Sampai di tempat. Wuih sepi, asyik nih! bisa keliling lihat-lihat buku tanpa efek samping: kepala mumet penuh manusia. Iya sepi, tapi sayangnya jam delapan stand-stand buku kecil yang ada di koridor samping kebanyakan sudah tutup. Hanya stand buku besar dan stand utama yang ada di tengah seperti Gramedia grup dan Mizan grup yang masih bertahan sampai hampir pukul sepuluh malam. Saya dapat tujuh buah buku dalam tempo dua jam pencarian dengan total seratus lima puluh ribu rupiah. Lumayan!
Karena kecentilan dan ketidakpuasan di hari Rabu itu, akhirnya saya kesana lagi dong minggunya. Berjubel? banget. Secara hari terakhir ditambah ada soft launching buku terbaru JK. Rowling, Casual Vacancy. Makin padat merapat lah Istora Senayan berisikan book hunters, Harry Potter's lover, Nanny and baby's stroller, and absolutely... Books. Tetapi lumayan, saya dapat empat buah buku dengan total seratus ribu rupiah. Jadi total ada sebelas buku baru yang mejeng di bookshelves. Yay!.
Stand yang saya suka di pameran buku adalah stand-stand penerbit buku lama atau buku klasik seperti penerbit Obor dan Jalasutra. Kalau ada stand penerbit Pustaka Jaya pasti saya bisa lebih betah nongkrong disana. Sayangnya, penerbit itu sudah bubar. Event Book Fair, sejak saya kembali lagi menekuni dunia sastra, baca dan tulis menulis, menjadi salah satu event yang saya tandai di kalender tahunan. Lumayan bisa menghemat pengeluaran must-to-buy-book-list walaupun jatuhnya jadi boros juga karena sampai sana pasti ada saja buku yang dibeli di luar list. Bahkan lebih banyak yang terbeli di luar rencana. Cuma sangat worth dibanding beli ke tobuk langsung atau belanja online, berhubung tidak ada buku yang tidak di diskon di pameran. Contoh, buku baru keluaran gramedia di diskon 30% di stand aslinya. Girang!.
Namanya juga naluri wanita, susah kalau lihat barang bagus yang diskon-diskon, apalagi yang obral sepuluh rebu-lima rebu-tiga rebu pasti langsung disamperin, beli, bungkus plastik, dan puasss. Hehehe. Kalau belum sempat ke IBF 2012, tenang.... bakalan ada pameran buku lainnya menyusul dalam waktu dekat. Jadi yang mau beli banyak buku tahan-tahan dulu, di list dulu menunggu event-event berikutnya:
Yang bahagia bawa banyak tentengan kresek penuh buku mana suaranya? *enam jari ngacung*
Yang gak satisfied trus cuma bawa buku gitu-gitu aja. Atau yang lupa. Eh ada juga yang gak tau.
MANA SUARANYA? (krik-krik) *satu jari.. dua jari.. ngacung malu-malu*
Efek kebosanan di kantor lantaran hari ini jatah saya jadi pengangguran. Browsing-gosip-ngemil-maenin kuku-kutekan dan hal-hal sangat berguna lainnya yang saya lalukan sedari tadi, akhirnya mengantarkan saya pada tulisan (curhat) maha mutu ini mengenai jejak tualang di Indonesia Book Fair 2012. Biasa disingkat IBF, berlangsung pada 17-25 November kemarin di Istora Senayan.
Jauh-jauh hari sebenernya saya sudah prepare mau datang hari pertama, cuma urung karena gaji yang (lagi-lagi) telat turunnya. So, mending dipending deh, dari pada ileran di sana. Akhirnya Rabu 21 November, jam lima teng dari kantor saya langsung kabur ke Senayan. Sampai di tempat. Wuih sepi, asyik nih! bisa keliling lihat-lihat buku tanpa efek samping: kepala mumet penuh manusia. Iya sepi, tapi sayangnya jam delapan stand-stand buku kecil yang ada di koridor samping kebanyakan sudah tutup. Hanya stand buku besar dan stand utama yang ada di tengah seperti Gramedia grup dan Mizan grup yang masih bertahan sampai hampir pukul sepuluh malam. Saya dapat tujuh buah buku dalam tempo dua jam pencarian dengan total seratus lima puluh ribu rupiah. Lumayan!
Karena kecentilan dan ketidakpuasan di hari Rabu itu, akhirnya saya kesana lagi dong minggunya. Berjubel? banget. Secara hari terakhir ditambah ada soft launching buku terbaru JK. Rowling, Casual Vacancy. Makin padat merapat lah Istora Senayan berisikan book hunters, Harry Potter's lover, Nanny and baby's stroller, and absolutely... Books. Tetapi lumayan, saya dapat empat buah buku dengan total seratus ribu rupiah. Jadi total ada sebelas buku baru yang mejeng di bookshelves. Yay!.
Stand yang saya suka di pameran buku adalah stand-stand penerbit buku lama atau buku klasik seperti penerbit Obor dan Jalasutra. Kalau ada stand penerbit Pustaka Jaya pasti saya bisa lebih betah nongkrong disana. Sayangnya, penerbit itu sudah bubar. Event Book Fair, sejak saya kembali lagi menekuni dunia sastra, baca dan tulis menulis, menjadi salah satu event yang saya tandai di kalender tahunan. Lumayan bisa menghemat pengeluaran must-to-buy-book-list walaupun jatuhnya jadi boros juga karena sampai sana pasti ada saja buku yang dibeli di luar list. Bahkan lebih banyak yang terbeli di luar rencana. Cuma sangat worth dibanding beli ke tobuk langsung atau belanja online, berhubung tidak ada buku yang tidak di diskon di pameran. Contoh, buku baru keluaran gramedia di diskon 30% di stand aslinya. Girang!.
Namanya juga naluri wanita, susah kalau lihat barang bagus yang diskon-diskon, apalagi yang obral sepuluh rebu-lima rebu-tiga rebu pasti langsung disamperin, beli, bungkus plastik, dan puasss. Hehehe. Kalau belum sempat ke IBF 2012, tenang.... bakalan ada pameran buku lainnya menyusul dalam waktu dekat. Jadi yang mau beli banyak buku tahan-tahan dulu, di list dulu menunggu event-event berikutnya:
- Travelling Book Fair
30
November - 1 Desember 2012; Gedung Kompas Palmerah
- Jakarta Book Fair
5
-13 Januari 2013; Istora Senayan
- Islamic Book Fair
1-10
Maret 2013; Istora Senayan
Oya, sedikit tips dari saya kalau mau ke pameran buku (pameran apa saja pada umumnya):
- Kalau ada, list buku yang mau dibeli.
- Bawa Cash yang banyak. Karena gak semua stand menyediakan alat debit dan pastinya bakalan ribet cari mesin ATM disaat kita mau transaksi bayar buku tapi cash gak cukup. Lalu sekembalinya, itu buku incaran sudah habis dibeli orang dalam waktu lima belas menit saja. Cuma sisa satu buku yang didisplay. Hik, curhat.
- Datang ke pameran kalau bisa weekdays. Disamping leluasa milih bukunya, mata juga jadi awas dan fokus karena sepi.
- Pakai baju yang nyaman. (kalau yang ini sih nyinyirnya saya saja karena gemes lihat gak sedikit orang yang pakai kaftan atau baju pesta ke pameran). *don't hit, hug me please* :p
- Hati-hati anak ilang, dompet ilang, kesadaran ilang. Keep on watching!
Blognya keren banget, sis!
ReplyDeleteKalau sempet mampir dan gabung sama teman-teman lain dengan SUBMIT URL BLOG-nya di Direktori Weblog Indonesia. Dijamin halal kok. :D
keren sih. tapi gak pake banget kayaknya muahaha~ :D
Deleteoke, saya cekidot dulu ya
Beneran keren kok, pa lagi ada karikaturnya, jadi tambah maniz :)
DeleteDitunggu submit url blognya :D
Wihh seru ya mbak, dapet banyak banget buku nya :D kalo saya karena memang gak suka-suka banget baca, yaa kadang liat-liat aja..pas ada yang bagus beli deh :D dan ituu masalah diskon, itu emang menggoda banget haha
ReplyDeletenice tips by the way :D
ternyata masih ada lagi yaa pameran buku dalam waktu dekat ini untuk yang kelewat IBF kemarin -> saya :D
kalau datang ke pameran pasti ada aja yang kebeli. Januari ada JBF, monggo di samperin :)
Delete