APRIJANTI

story, hobby, and beauty blog

Pameran Buku

Yang kemaren ke IBF 2012 mana suaranya? *sepuluh jari ngacung*

Yang bahagia bawa banyak tentengan kresek penuh buku mana suaranya? *enam jari ngacung*

Yang gak satisfied trus cuma bawa buku gitu-gitu aja. Atau yang lupa. Eh ada juga yang gak tau.
MANA SUARANYA? (krik-krik) *satu jari.. dua jari.. ngacung malu-malu*

[Film] Bunraku

"There's not enough love in this world, not enough money to prevent this ancient circle from coming around again. When the time is ripe, evil will rise; personified in our case with a wood cutter."

Curhat Anak dan Kuliner RM Meutia

Sabtu kemarin bertepatan dengan cuti panjang idul adha, akhirnya... kesampaian juga saya bertemu dengan anak-anak. Urusan skripsi tempo lalu menumpuk janji saya untuk mengunjungi mereka. Janji berkunjung sehabis lebaran Idul fitri kemarin, tepat terbayar sehabis lebaran kurban. So sorry kids :(... Walau status saya bukan privat tutor mereka lagi, komunikasi dan kedekatan kita gak ada yang berubah. Saya ke mereka berasa punya dua anak perempuan tanpa rasa sakit melahirkan gitu, hehe..

Buku: Kisah-Kisah Tengah Malam

Buku ini saya lihat pertama kali di jajaran buku-buku sastra lama, dan ternyata buku yang terdiri dari kumpulan tiga belas cerpen ini memang sudah lama ditulis pada pertengahan abad ke-18. Angkatan romantisme saya pikir, seperti temannya Mark Twain atau Jane Austin? Bedanya ternyata Poe adalah bapaknya penulis cerita horor dan misteri. Dan saya setuju kalau ada yang bilang cerita Sherlock Holmes, penulis Agatha Christie atau seri komik Detektif Conan atau Kindaichi yang sering saya baca jaman SMA dulu di inspirasi oleh Edgar Allan Poe. Seperti yang sudah saya tulis diatas, buku ini berisi kumpulan cerpen lepas, jadi bukan buku yang dibuat asli oleh penulis melainkan cerita-cerita penulis yang dikumpulkan penerbit lalu dibukukan.

Weekend Santai di Ice Skating Mall Taman Anggrek

Banyak hal lucu yang terjadi waktu saya mencoba ice skating untuk pertama kalinya di mall Taman Anggrek kemarin minggu. Selain kebodohan kostum yang salah, kebodohan lainnya adalah saya dan seorang teman baik saya yang tanpa pengalaman bermain sama sekali (jangankan ice skating, roller blade aja belum pernah coba) akhirnya nekat antri di loket pembayaran. Dikarenakan rongrongan rasa penasaran dan wanna trying something fun before I died-Ego, jadilah kita berdua memasuki podium arena seluncur es, waktu di lantai biasa sih keren-keren aja pakai sepatu skate, seimbang, tidak licin dan tidak ada perasaan takut jatuh. Lalu apa yang terjadi waktu sampai di lantai es?

[Film] Step Up Revolution & StreetDance 2

Berhubung saya yang suka heboh sendiri kalau ada film bertema dance di bioskop. Jadinya setiap minggu waktu Step Up Revolution sudah now showing di Amerika sana dengan gencarnya saya mention @cinema21 via twitter "kapan Step Up Revolution tayang di Indonesia?" metion saya dicuekin aja tuh walaupun akhirnya keluar juga. Lega. Kira-kira tiga minggu sebelum kemunculan Step Up Revolution ada film StreetDance 2. Jadi ada dua film Dance di bulan Agustus, Yay! Penasaran juga dengan StreetDance 2 (karena film pertamanya juga bagus) tapi saya sudah kepalang gemes nungguin Step Up Revolution dulu, jadi StreetDance 2 saya tonton setelahnya. Sedikit mau review karena saya pribadi lebih puas nonton Street Dance 2 ketimbang Step Up Revolution.