APRIJANTI

story, hobby, and beauty blog

Tokyo, Jepang

Traveling ke Jepang [Part 2] Ginza dan Harajuku!

Postingan ini adalah lanjutan dari Traveling ke Jepang Ala #PIXYTokyoBeautyTrip [Part 1] yang sudah saya tulis kemarin. Pada postingan part 2 ini, saya akan menuliskan catatan perjalanan hari kedua kami di Tokyo. Ada yang bisa nebak, kira-kira kami ngapain aja? Kegiatan kami enggak jauh-jauh dari kecantikan dong, namanya juga Beauty Trip. Hehehe.

Rangkaian kegiatan hari kedua kami adalah: Tokyo City Tour keliling Ginza dan Harajuku, makan ramen fenomenal, dan hair makeover di Watanabe Salon.

Tokyo, Jepang

Traveling ke Jepang [Part 1] Aoyama dan Shibuya Street

Sampai postingan ini di tulis, saya masih sering halu ngerasain sejuknya udara musim gugur di tengah kota, capeknya jalan kaki pakai heels keliling Aoyama, Shibuya, dan Harajuku, naik kereta rombongan, tengah malem keluyuran jajan es krim, tiap pagi sarapan onigiri tuna mayo super lezatnya 7-Eleven, dan adegan-adegan syuting di sepanjang jalan, "anak-anak, ayo kita siap-siap lagi, ya!" teriak Mas Pebi, kru Selebriti Siang Trans7.

Ah, saya kangen mereka. Saya kangen Tokyo.

Wanita Berbelanja Lingerie Bukanlah Hal Tabu

Saya masih ingat beberapa tahun lalu Ibu pernah berkomentar "Ih, ini kan celana dalam wanita nakal!" saat melihat G-String lucu berwarna pink yang baru aja saya beli. Saya hanya tertawa menanggapi komentar Ibu. Padahal beli G-String bukan untuk lucu-lucuan semata. G-String diciptakan agar wanita tetap nyaman mengenakan rok tanpa terlihat bayangan celana dalamnya. Biarpun sudah dilapisi basic pants lagi, tetap aja garis tepi jahitannya sering nyeplak. Iya, enggak? Akhirnya saya cari solusi dengan mengenakan G-String dan basic pants ketika memakai rok sepan. Aman.

Perjalanan Saya Ke Jepang Dimulai Dari Sini

Sudah kelima kalinya handphone saya berdering dari nomor yang sama. Panggilan pertama sampai ketiga tidak saya hiraukan, biasanya suara di balik nomor-nomor berformat 021 adalah tawaran kartu kredit, KTA atau asuransi. Tapi ini sudah panggilan kelima. Kok dia enggak nyerah juga, ya? Saya curiga bukan dari tawaran hutang. Saya harus angkat panggilan masuk ini, tapi saya sedang di tengah-tengah meeting internal kantor, gimana caranya? Galau. Akhirnya panggilan masuk itu nekat saya angkat juga.